Sebuah sayuran yang sudah sangat sering sekali anda temukan di Indonesia ini adalah daun selada. Sampai detik ini masih banyak sekali yang menganggap sayuran tersebut hanya dapat tumbuh apabila ditanam pada dataran yang tinggi. Padahal, anda juga bisa menanam seladanya secara hidroponik di dataran rendah. Berikut adalah cara menanam selada hidroponik sistem sumbu.
Persiapan yang Dibutuhkan untuk Menanam Selada Hidroponik
Langkah pertama yang harus anda lakukan agar bisa menanam sebuah selada hidroponik ini adalah dengan memantapkan niat dan keinginan bergerak pada bidang tersebut, tidak hanya itu, melainkan anda juga harus mempersiapkan semua keperluan untuk proses penanaman dari sayuran daun selada hidroponik tersebut.
Adapun beberapa alat dan bahan yang harus anda penuhi untuk keperluan menanam selada hidroponik dengan sistem sumbu atau juga dikenal dengan sebutan sistem wick. Alat yang pertama adalah sebuah tandon nutrisi. Tandon yang satu ini merupakan salah satu wadah yang digunakan sebagai penampungan dari larutan nutrisi hidroponik tanaman tersebut.
Anda bisa menentukan bentuk tandonnya sesuai keinginan untuk melakukan penanaman selada hidroponik ini sebab anda bisa menggunakan alat apa saja seperti ember, botol bekas, baskom, kaleng, atau bahkan box Styrofoam. Dengan begitu, anda bisa memanfaatkan benda yang sudah tidak begitu terpakai di rumah. Hal ini juga dapat mengurangi barang yang sudah tidak digunakan lagi.
Kemudian, anda juga harus menyiapkan sebuah pot tanaman sebagai bahan kedua dari kepentingan penanaman selada hidroponik. Anda bisa menggunakan jenis pot tanaman apa saja termasuk juga net pot, botol bekas air mineral, maupun juga botol plastik yang lainnya. Yang ketiga, anda perlu untuk menyediakan sebuah sumbu.
Sumbu tersebut akan dipakai sebagai alat untuk menaikkan tingkat larutan nutrisi yang ada di tandon menuju ke media tanaman yaitu selada tersebut. Anda bisa memilih jenis sumbu yang ideal pada cara menanam selada hidroponik ini seperti kain flanel. Apabila anda tidak memiliki kain flanel tersebut, maka anda bisa melakukan uji coba dengan jenis kain yang lainnya.
Keempat, anda membutuhkan sebuah nutrisi yang harus diberikan terhadap tanaman selada hidroponik tersebut. Selada merupakan salah satu sayuran daun sehingga anda bisa memakai nutrisi ab mix sebagai pilihan yang tepat untuk jenis sayuran yang satu ini. Setelah itu, anda juga harus mempersiapkan biji benih seladanya secukupnya sesuai dengan kebutuhan yang ada.
Disamping itu, media tanam juga wajib disiapkan, baik media tanaman yang berupa rockwoll, cocopeat, maupun juga arang sekam. Anda juga harus mempunyai sebuah alat ukur kepekatan (PMM) untuk larutan nutrisi tanaman hidroponik. Alat ini dikenal sebagai TDC atau EC Meter yang bisa digunakan jika ada, namun apabila anda tidak punya maka tidak mengapa.
Bahan terakhir yang diperlukan untuk bisa menanam selada hidroponik dengan sistem wick ini adalah air baku. Dilansir pada laman mitalom.com, air baku merupakan jenis air yang memiliki ukuran ppm tidak melebih 150. Akan tetapi, ada juga yang mengungkapkan jika air baku tersebut mempunyai ukuran ppm yang tidak lebih dari 200.
Contoh dari air baku yang bagus digunakan untuk tanaman hidroponik adalah air yang berasal dari sumur, sungai, dan juga air buangan dari pendingin ruangan (AC). Apabila anda berada dalam kondisi yang terpaksa memakai air PAM, maka air tersebut harus melalui proses pengendapan terlebih dahulu dalam jangka waktu kurang lebih satu mingguan.
Jenis Benih dari Selada Hidroponik pada Dataran Rendah Hingga Menengah
Cara yang tepat dan pintar dalam melakukan pembudidayaan sebuah tanaman adalah dengan menetapkan jenis benih yang sesuai. Anda harus mempertimbangkan variasi benihnya berdasarkan dimana tempat penanamannya. Anda bisa melakukan cara menanam selada hidroponik di daerah dataran tinggi maupun juga dataran rendah.
Pada area dataran tinggi, anda bisa memakai jenis benih yang dapat bertahan terhadap hawa yang sejuk dan juga dingin seperti Grand Rapids, Lettuce Red Romine, dan Iceberg. Sedangkan, pada area dataran rendah hingga menengah, alangkah lebih baiknya anda menggunakan benih sayur selada yang cocok dan bisa tumbuh dengan cuaca panas yaitu ketiga jenis benih diatas dan juga Kriebo.
Cara Pembibitan Selada Hidroponik
Apabila semua perlengkapan untuk menanam selada hidroponik tersebut sudah ada, maka anda sudah bisa memulai untuk melakukan pembibitan. Adapun beberapa proses yang harus dilalui agar bisa melakukan budidaya selada hidroponik ini. Pertama, anda perlu menyemai benih seladanya terlebih dahulu pada sebuah polybag, keranjang plastik, nampan, ataupun tempat lainnya.
Kemudian, siapkan media untuk proses penyemaian bibit selada tersebut. Apabila anda memakai arang sekam sebagai medianya, maka setelah itu anda harus memasukkan arang sekamnya ke dalam wadah yang sudah ada benihnya. Setelah memasukkan arang tersebut, maka anda juga harus membasahi medianya dengan air dan pastikan sudah benar-benar basah.
Tunggulah selama sekitar kurang lebih 3 – 4 hari, maka benih selada satu persatu akan mulai tumbuh. Agar memiliki pertumbuhan yang lebih baik lagi, maka anda bisa memindahkan benih sayur seladanya jika sudah berusia 25 hingga 30 hari sesudah melalui proses penyemaiannya. Lakukanlah prose pemindahan tersebut secara pelan-pelan dan juga hati-hati agar tanamannya tidak rusak.
Cara Penanaman Benih Selada Hidroponik dengan Sistem Sumbu
Untuk cara menanam selada hidroponik dengan sistem wick sendiri, anda harus memakai beberapa bahan dan alat yang diperlukan yaitu tandon nutrisi, pot, sumbu, larutan nutrisi, dan juga media tanam. Baru setelah itu lakukan beberapa proses penanamannya. Langkah pertama, anda harus memasangkan sumbu dari kain flanelnya pada sebuah pot tanaman.
Sesuaikanlah panjang sumbu tersebut dengan tingkat kedalaman tandon nutrisi yang anda miliki. Tidak hanya itu, anda juga harus mengusahakan untuk membuat sumbu tersebut sampai menyentuh bagian dasar dari tandonnya. Kedua, anda bisa membuka polybag dengan benih sayur selada yang telah disemai di dalamnya dengan sangat hati-hati.
Anda harus menghindari hal-hal yang membuat akar bibit sayur daun seladanya putus sehingga mengalami kurasakan dan tidak bisa terpakai lagi. Ketiga, masukkanlah bibit selada tersebut pada sebuah pot dan isilah potnya dengan media tanam yang ada. Berikalanlah media taman yang anda punya sampai pot tersebut terisi penuh.
Keempat, anda juga harus membuat cairan nutrisi hidroponik untuk tanaman seladanya secukupnya dengan tingkat dosis yang tidak terlalu tinggi. Apabila bibit dari sayur daun selada sudah ditanam pada sebuat pot, maka anda harus segera menaruh pot tersebut pada tandon yang telah disediakan.
Jika semua prose tersebut sudah anda lakukan, maka anda bisa memposisikan tanaman selada hidroponik tersebut di tempat yang tidak panas atau teduh. Letakkanlah sayur hidroponik yang satu ini selama kurang lebih 2 hingga 3 hari agar bisa beradaptasi dengan lingkungan dan juga cuaca sekitar area penanamannya. Baru kemudian anda bisa menaruhnya di bawah sinar matahari secara bertahap.
Pada area dataran rendah sampai menengah, anda bisa meletakkan tanaman hidroponik tersebut di bawah paranet apabila dirasa cuacanya terlalu panas. Untuk jarak tanaman selada hidroponik yang satu ini adalah 25 x 25 cm atau 30 x 30 cm setiap satu seladanya. Anda bisa tandon yang berupa box Styrofoam bekas buah anggur dengan ukuran 40 x 60 cm.
Dengan begitu, anda bisa membuat lubang tanamannya sejumlah 6 buah pot dengan jarak minimal 20 x 20 meter. Bukan hanya itu saja, anda juga bisa menghasilkan banyak bibit sayur selada dalam satu box tersebut sehingga akan semakin memperkaya produksi selada hidroponiknya. Anda tidak perlu khawatir sebab hasilnya tidak akan mengecewakan.
Dosis PMM untuk Larutan Nutrisi Tanaman Selada Hidroponik
Disamping hal-hal yang telah dijelaskan diatas, anda juga harus memperhatikan dosis PMM dari cairan nutrisi pada saat menanam selada hidroponik dengan sistem sumbu ini. Pada saat awal penanaman yaitu umur satu hingga tujuh hari setelah tanam, maka pakailah larutan nutrisi yang mempunyai dosis rendah yaitu 500 PMM.
Jika dihitung-hitung akan setara dengan 2,5 ml nutrisi A, ditambahkan dengan 2,5 ml nutrisi B, dan juga satu liter air biasa. Kemudian, apabila sudah memasuki pada minggu kedua (8 – 14 hari setelah tanam), maka anda bisa menaikkan dosis nutrinya menjadi sekitar kurang lebih 700 PMM yang setara dengan 3,5 ml nutrisi A ditambah 3,5 ml nutrisi B serta juga satu liter air.
Setelah minggu kedua, anda akan memasuki minggu ketiga (15 – 12 hari setelah waktu tanam) yang harus menambahkan lagi dosisnya agar lebih tinggi dari minggu-minggu sebelumnya. Anda harus menaikkan nutrisinya hingga mencapai 900 PMM yang setara dengan 4,5 ml nutrisi A ditambah 4,5 ml nutrisi B dan juga satu liter air.
Dosis nutrisi terakhir yang harus anda berikan pada tanaman daun selada hidroponik pada saat memasuki minggu keempat (22 hari setelah waktu penanaman hingga menuju masa panen) adalah sama dengan dosis yang ada pada minggu ketiga. Anda harus memberikannya kembali pada minggu keempat dengan takaran 4,5 ml nutrisi A ditambah 4,5 ml nutrisi B dan juga satu liter air.
Cara Perawatan dan Pemeliharaan Tanaman Selada Hidroponik
Setelah melakukan cara menanam selada hidroponik sistem sumbu tersebut dengan baik dan benar, maka anda juga harus merawat tanaman itu secara tepat. Cara perawatan dan pemeliharan dari selda hidroponik yang satu ini sangatlah mudah. Akan tetapi, meskipun begitu anda tidak boleh untuk meremehkan atau mengabaikannya begitu saja.
Hal yang paling penting dan harus anda ingat adalah dengan selalu memastikan bahwa tanaman selada hidroponik ini memperoleh sinar matahari yang sangat cukup. Disamping memperhatikan hal tersebut, anda juga harus selalu memberikan dosis nutrisi pada selada hidroponiknya sesuai dengan tahapan setiap minggunya yang telah dijelaskan diatas.
Apabila anda menggunakan tandon yang berukuran kecil untuk menanam benih sayur selada hidroponik, maka anda harus selalu mengecek larutan nutrisinya secara sering agar tidak sampai kehabisan. Selain itu, usakanlah juga tingkat suhu yang ada pada cairan nutrisi pada tandonnya akan tetap stabil.
Hal ini karena suhu cairan nutrisi yang begitu tinggi akan menyebabkan pertumbuhan tanaman sayur seladanya akan terganggu. Bahkan, bisa saja seladanya akan layu dan mati jika tidak ditangani dengan cairan nutrisi secara benar. Apabila tandon yang anda gunakan terbuat dari bahan kaleng maupun juga plastik, maka lindungilah tandon tersebut dengan busa atau kain handuk.
Busa atau kain handuk tersebut harus dibasahi terlebih dahulu sehingga sinar matahari tidak dapat menembus tandonnya yang bisa meningkatkan suhu cairan nutrisi di dalamnya. Anda bisa menggunakan tandon yang berbahan styrofoam agar lebih amannya dari serangan sinar matahari yang berlebihan.
Dengan begitu, tingkat suhu larutan nutrisi pada tandon tersebut akan tetap stabil walaupun saat siang hari yang terik. Anda harus menghindari pemakaian tandon yang berbahan kaleng atau plastik sebab cenderung akan lebih cepat panas sehingga dapat meningkatkan suhu larutan nutrisi di dalamnya secara cepat.
Pengendalian Hama Penyakit pada Tanaman Selada Hidroponik
Dalam menjalankan sebuah cara menanam selada hidroponik tentu saja tidak akan jauh-jauh dengan yang namanya hama penyakit. Hama tersebut akan bisa menyebabkan tanaman selada hidroponik yang anda miliki akan menjadi rusak dan tidak bisa bertumbuh dengan baik. Oleh karena itu, harus adanya sebuah penanganan agar terhindar dari hama penyakit yang mengganggu.
Apabila sayur selada hidroponik yang telah dibudidayakan hanya mempunyai jumlah yang sedikit atau hanya sebagai penyalur hobi saja, maka anda bisa mengatasi hama penyakit tersebut dengan cara manual. Sedangkan, jika penanamannya dilakukan dalam jumlah yang banyak, maka lakukanlah penyemprotan dengan memakai pestisida nabati atau jangan yang berbahan kimia.
Umur Panen dari Tanaman Selada Hidroponik
Pastinya, setelah melakukan berbagai persiapan dan juga langkah penanaman sayur selada hidroponik dengan sistem wick ini anda tidak sabar untuk memanennya. Aktivitas memanen ini merupakan hal yang sangat ditunggu-tunggu. Hal ini karena aka nada rasa kepuasan dan kesenangan tersendiri jika hasil panen tanaman tersebut sangat bagus.
Untuk masa panen dari tanaman selada hidroponik yang satu ini tidak diketahui pasti kapan waktu tepatnya. Akan tetapi, hal ini telah tertulis pada sebuah website mitalom.com jika tidak membutuhkan waktu yang lama untuk bisa memanen sayur selada hidroponik yang sudah anda tanam selama ini.
Anda hanya memerlukan waktu sekitar kurang lebih 23 hari sejak pertama kali bibit sayur seladanya telah dipindah tanamkan. Disamping itu, biasanya bibit selada hidroponik tersebut juga harus melalui proses penanaman yang ideal selama kurang lebih 25 hingga 30 hari setelah penyemaian bibitnya.
Apabila dihitung-hitung maka akan mencapai waktu sekitar kurang lebih 58 harian atau 2 bulan kurang untuk lama menanam sayur selada hidroponik tersebut. Maka dari itu, anda bisa memperkirakannya sendiri di rumah dengan menandai sebuah kalender yang ada. Jadi, anda tidak akan melewati masa panennya.
Setelah masa pemanenan dari tanaman selada hidroponik dengan sistem sumbu tersebut, maka anda pastinya ingin mengolah atau mengonsumsi seladanya untuk dijadikan pelengkap santapan yang lezat. Anda harus membersihkan seladanya terlebih dahulu sebelum dimasak agar tidak ada banyak kuman dan juga bakteri yang bisa saja menempel dan dapat menimbulkan penyakit.
Budidaya sebuah sayuran selada yang dilakukan secara hidroponik merupakan salah satu cara agar bisa menanam sayur tersebut di daerah dataran rendah hingga menengah. Hal ini karena biasanya sayur selada akan bisa tumbuh di dataran tinggi saja. Dengan begitu, anda yang tinggal di dataran rendah dapat mempelajari penjelasan mengenai tanaman selada hidroponik diatas.